Salah satu distribusi Linux yang banyak digunakan adalah Ubuntu. Ubuntu tersedia dalam dua varian yaitu Ubuntu Desktop dan Ubuntu Server. Ubuntu Desktop secara bawaan dilengkapi dengan GUI (graphical user interface) sehingga lebih mudah digunakan untuk penggunaan umum sehari-hari. Sedangkan Ubuntu Server banyak digunakan untuk kebutuhan enterprise, secara default tidak memiliki GUI dan lebih cocok untuk dipasang pada server.
Ubuntu Server juga banyak didukung oleh berbagai layanan. Salah satunya adalah Nakivo Backup & Replication. Saat ini versi Ubuntu Server LTS (LTS: Long Term Support) adalah versi 24.04. File instalasi Ubuntu Server 24.04 dapat diakses pada link berikut: https://ubuntu.com/download/server . Ukuran file instalasi sekitar 2.6GB.
Berikut adalah beberapa system requirement minimal untuk instalasi Ubuntu Server 24.04
- CPU 1GHz
- Memori/RAM 1GB
- Penyimpanan kosong 5GB
Tentu disesuaikan dengan keperluan yang akan digunakan nantinya. Pada pengujian kali ini akan menggunakan CPU 2 core, RAM ~2.5GB, dan penyimpanan sebesar 25 GB dan akan diinstal sebagai virtual machine.
Apabila ingin menginstal langsung pada server, bisa menggunakan USB yang sudah dijadikan bootable. Misalnya menggunakan Rufus pada Windows ataupun Ventoy apabila menggunakan Linux.
Tampilan pertama saat installer berjalan terlampir pada gambar 1. Pilih opsi pertama yaitu Try or Install Ubuntu Server.

Tahapan selanjutnya adalah memilih bahasa (gambar 2). Installer sudah mendukung Bahasa Indonesia. Namun pada pengujian kali ini menggunakan opsi English.

Selanjutnya, apabila server memiliki akses internet, installer akan mengecek apakah ada update terbaru atau tidak (gambar 3). Pada tahap ini, kita bisa pilih untuk sekaligus update ke versi terbaru atau menggunakan versi yang sama dengan installer (tidak melakukan update). Pada pengujian kali ini tidak memilih opsi update ke versi terbaru.

Tahapan selanjutnya adalah memilih keyboard layout (gambar 4).

Tahapan selanjutnya adalah memilih jenis instalasi (gambar 5). Ada dua opsi yang tersedia yaitu Ubuntu Server biasa dan juga versi minimized (lebih lite atau lebih ringan). Tersedia juga opsi untuk mencari driver pihak ke-3 (misalnya server memiliki peripheral tertentu yang membutuhkan proprietary driver).

Tahapan selanjutnya adalah konfigurasi alamat IP (gambar 6). Secara default akan menggunakan DHCP untuk alokasi IP-nya. Namun kita juga bisa mengaturnya menjadi IP statis dengan cara pilih adapter> Edit IPv4> Manual. Pilih Done pada bagian bawah layar untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya.

Tahapan selanjutnya adalah konfigurasi alamat proxy (gambar 7). Apabila tidak memiliki/menggunakan proxy server maka tahapan ini bisa dilewati (langsung pilih Done).

Selanjutnya adalah konfigurasi alamat mirror Ubuntu (gambar 8). Pada pengujian kali ini secara otomatis diarahkan ke mirror Indonesia. Pilih tombol Done untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.

Selanjutnya adalah pemilihan partisi/disk untuk instalasi (gambar 9). Ada pilihan untuk pilih satu disk secara keseluruhan, dan juga bisa diatur secara custom. Harap dipastikan kembali disk yang dipilih. Karena apabila salah pilih, dapat merusak/menghilangkan isi dari disk yang terpilih. Akan tampil juga jendela konfirmasi yang menampilkan disk yang dipilih

Tahapan selanjutnya adalah administrasi akun (gambar 10) seperti nama pengguna, hostname, dan kata sandi.

Tampilan berikutnya adalah opsi untuk upgrade ke Ubuntu Pro (gambar 11) untuk mendapatkan layanan keamanan tambahan (subscription). Opsi ini bisa dilewati (Skip for now).

Tahapan selanjutnya adalah opsi untuk sekaligus instal layanan SSH (gambar 12). Mendukung juga untuk import SSH key (dari GitHub atau Launchpad).

Pada tahapan selanjutnya, kita juga dapat memilih service atau aplikasi yang ingin kita pasang (gambar 13). Setelah tahapan ini yaitu proses instalasi.

Apabila instalasi sudah selesai, akan muncul tombol untuk melihat log (View full log) dan memulai ulang (Reboot Now) seperti pada gambar 14. Saat proses reboot, jangan lupa untuk lepaskan media instalasi lalu tekan Enter .

Selanjutnya, untuk masuk ke Ubuntu Server yang baru saja diinstal, kita bisa menggunakan credentials yang dibuat pada tahapan sebelumnya (tahapan pada gambar 10). Gambar 15 menampilkan berhasil masuk ke sistem Ubuntu Server yang baru saja diinstal.
